Jakarta, LensaWarna.com– Dunia teknologi kembali dihebohkan dengan kemunculan berbagai inovasi kecerdasan buatan (AI) yang semakin mempengaruhi cara manusia bekerja dan berinteraksi. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah kehadiran ChatGPT-5, model AI generatif terbaru yang mampu menghasilkan teks, gambar, hingga kode secara lebih alami dan kontekstual.
Sejumlah perusahaan global seperti Microsoft, Google, dan OpenAI kini berlomba menghadirkan solusi berbasis AI untuk berbagai sektor, mulai dari pendidikan, bisnis, hingga pemerintahan. Teknologi generatif ini dinilai mampu meningkatkan efisiensi kerja hingga 60 persen di berbagai industri.
“Kita berada di era di mana AI bukan hanya alat bantu, tapi sudah menjadi rekan kerja digital,” ujar pakar teknologi informasi, Dr. Rendra Wibowo, dalam konferensi Future Tech Summit 2025 di Jakarta Convention Center, Rabu (5/11).
Selain ChatGPT-5, tren lain yang mencuat adalah AI lokal hasil pengembangan startup Indonesia. Beberapa di antaranya adalah BisaAI dan IndoGPT, yang berfokus pada pemrosesan bahasa Indonesia agar lebih relevan dengan konteks budaya dan kebiasaan masyarakat Tanah Air.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga menyatakan tengah menyiapkan regulasi baru untuk memastikan penggunaan AI tetap etis dan aman, terutama dalam hal perlindungan data pribadi serta keamanan siber.
“Kami ingin memastikan transformasi digital berjalan inklusif dan beretika. AI harus menjadi solusi, bukan ancaman,” tegas Menteri Kominfo, Arif Santoso, dalam kesempatan terpisah.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, para ahli menilai 2025 akan menjadi tahun penting dalam sejarah transformasi digital Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat menjadi kunci agar kemajuan AI dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kemaslahatan bersama.
Red Shaf)***
