Maros, Sulawesi Selatan, LensaWarna.com– Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa meninjau langsung kawasan Geopark Maros-Pangkep untuk memastikan kesiapan jelang proses revalidasi status UNESCO Global Geopark (UGGp) yang dijadwalkan berlangsung pada Juli 2026.
Dalam kunjungan ke Leang-Leang Archaeological Park, Wamenpar menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga dan mengembangkan geopark Indonesia.
“Bu Menteri sangat menaruh perhatian pada geopark, khususnya yang sudah mendapat pengakuan UNESCO. Karena itu, kami ingin memastikan semua persiapan berjalan optimal,” ujarnya.

Menurut Wamenpar, perpanjangan status UGGp bagi Maros-Pangkep akan memberikan dampak strategis, tidak hanya dalam pelestarian warisan geologi, ekologi, dan budaya, tetapi juga dalam menggerakkan ekonomi lokal melalui geowisata dan ekowisata. Hal ini sejalan dengan misi pariwisata berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah, sekaligus mendukung pencapaian Asta Cita Presiden Prabowo.
Geopark Maros-Pangkep resmi menyandang status UNESCO Global Geopark pada 24 Mei 2023, menjadikannya yang pertama di Sulawesi. Proses revalidasi oleh UNESCO dilakukan setiap empat tahun sekali untuk memastikan tata kelola, konservasi, serta partisipasi masyarakat lokal tetap sesuai standar internasional.
Wamenpar mengapresiasi langkah Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep yang telah menyiapkan diri sejak awal, serta menyarankan pengalaman Geopark Toba dijadikan rujukan. Ia menegaskan Kemenparekraf siap memberi dukungan, termasuk pelatihan masyarakat dan penguatan kolaborasi lintas sektor.
Sementara itu, General Manager Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep, Dedy Irfan, menyebut UNESCO telah memberikan enam rekomendasi penting terkait revalidasi, seperti peningkatan promosi, konservasi geologi, hingga program pendidikan.
“Kami berharap dukungan dari seluruh unsur pentahelix agar bersama-sama menjaga keberlanjutan geopark ini,” katanya.
Kunjungan Wamenpar turut didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Muhammad Arafah; Kadis Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Maros, Suwardi Sawedi; Asisten Deputi Strategi Event Kemenpar, Fransiskus Handoko; serta Direktur Poltekpar Makassar, Herry Rachmat Widjaja.
Red Dons/Foto Kemenpar)***


