Home » Jakarta Terpilih dalam Program Kolaborasi Dunia, Perkuat Peran Sebagai Kota Global dan Pusat Budaya

Jakarta Terpilih dalam Program Kolaborasi Dunia, Perkuat Peran Sebagai Kota Global dan Pusat Budaya

Jakarta, LensaWarna.com— Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menorehkan capaian di kancah internasional. Kali ini, Jakarta terpilih sebagai salah satu dari 19 kota di dunia yang berpartisipasi dalam Leadership Exchange Programme (LEP) edisi ketiga, yang diselenggarakan oleh World Cities Culture Forum (WCCF).

Dalam program ini, Jakarta berkolaborasi dengan Kota Milan dengan mengusung tema Public Art and Co-Creation. Fokus kerja sama ini adalah mendorong keterlibatan publik dalam menciptakan karya seni yang tidak hanya memperkaya ruang kota, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga dan kepemilikan terhadap budaya Jakarta.

Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary, menyampaikan bahwa keikutsertaan ini menjadi langkah penting untuk memperkuat peran budaya dalam membentuk identitas kota.

“Kami ingin karya seni publik di Jakarta bukan hanya menjadi tontonan, tetapi juga menciptakan kedekatan emosional antara warga dengan kotanya,” ujar Miftah di Jakarta.

Sejak diluncurkan pada 2018, LEP telah melibatkan lebih dari 185 pemimpin dari 22 kota di dunia. Program ini terbukti mempercepat lahirnya ide-ide inovatif dan kebijakan strategis untuk pengembangan kota berbasis budaya.

Partisipasi Jakarta dalam LEP 2025 menjadi wujud nyata komitmen Pemprov DKI menjadikan budaya sebagai salah satu pilar utama pembangunan perkotaan. Hal ini sejalan dengan arah RPJMD 2025–2029, yang menempatkan Jakarta sebagai Kota Global dan Berbudaya.

Melalui LEP, Jakarta mengangkat program “Titik Temu” sebagai inisiatif unggulan. Program ini dirancang untuk mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi, dan budaya di tingkat komunitas, serta menghidupkan ruang publik sebagai wadah kolaborasi warga.

Selain memperkuat jaringan antarwarga, program ini juga menjadi langkah strategis dalam mendorong posisi Jakarta agar dapat masuk ke jajaran 20 besar Global City Index pada 2045.

Pemprov DKI berkomitmen mengaktifkan titik-titik budaya di 44 kecamatan dan 267 kelurahan. Langkah ini diharapkan menciptakan pusat budaya yang inklusif, dinamis, dan berkelanjutan, sekaligus memperkaya pengalaman warga menjelang perayaan 500 tahun Jakarta pada 2027.

Selain Jakarta dan Milan, sejumlah kota besar lainnya turut ambil bagian dalam LEP 2025, di antaranya London, New York, Barcelona, São Paulo, Toronto, dan Dubai. Secara keseluruhan, program ini melibatkan 19 kota dunia, termasuk Amsterdam, Boston, Cologne, Guangzhou, Kyiv, Los Angeles, Montréal, San Francisco, Stockholm, Vancouver, dan Warsawa.

Wakil Wali Kota London sekaligus Pendiri WCCF, Justine Simons OBE, menyampaikan bahwa pertukaran ide antar pemimpin kota menjadi kunci untuk menciptakan perubahan nyata.

“Ketika kota-kota saling belajar dan berbagi praktik terbaik, transformasi budaya dapat berlangsung lebih cepat dan berdampak luas,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur WCCF, Laia Gasch, menekankan pentingnya kolaborasi global di tengah tantangan perkotaan modern seperti migrasi, perubahan iklim, dan kesenjangan sosial.

“Melalui LEP, kami memperkuat jejaring antarkota agar mampu beradaptasi dan bersama-sama menciptakan solusi inovatif,” ujarnya.

Adapun tema besar yang diangkat dalam LEP 2025 mencakup isu-isu strategis, seperti:

Pengembangan ekonomi malam (Amsterdam, Cologne, Dubai, Guangzhou, London, San Francisco, Stockholm, Toronto)

Pemberdayaan silver economy (Guangzhou, London)
Penataan ulang ruang kota dan monumen publik (Amsterdam, London, New York, Kyiv, Warsawa)

Dukungan terhadap tenaga kerja kreatif (Boston, São Paulo)
Pengembangan seni publik berbasis ko-kreasi (Jakarta, Milan)

Revitalisasi jalan utama ramah pejalan kaki (Barcelona, London)
Pengembangan kota film (London, Los Angeles, New York, Montréal, Toronto, Vancouver)

Sebagai jaringan global yang menghimpun lebih dari 45 kota kreatif di enam benua, WCCF terus mendorong peran budaya sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan.

Melalui forum ini, Jakarta berkesempatan memperluas jejaring, memperkuat diplomasi budaya, dan meneguhkan perannya sebagai kota global yang berdaya saing.

Red Dons/Foto Istimewa)***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *