Istanbul Turki, LensaWarma.com-
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, melakukan pertemuan resmi dengan Penjabat Wali Kota Istanbul, Nuri Aslan, di kantor Istanbul Metropolitan Municipality, Kamis (21/8). Pertemuan ini menandai langkah nyata penguatan kemitraan sister city Jakarta–Istanbul melalui kerja sama lintas sektor yang lebih terukur dan berorientasi hasil.
Rano hadir bersama sejumlah pejabat Pemprov DKI, di antaranya Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI Jakarta, Suharini Eliawati; Kepala Dinas Kebudayaan, Mochammad Miftahulloh Tamary; serta Kepala Biro Kerja Sama Daerah, Marulina Dewi.
Dalam sambutannya, Rano menegaskan bahwa hubungan erat Indonesia–Turki, yang sudah terjalin sejak lama, menjadi dasar moral untuk memperkuat kolaborasi antarkota. “Kami ingin semangat saling menolong yang pernah terjalin saat bencana, baik di Indonesia maupun Turki, diterjemahkan dalam program nyata untuk masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Nuri Aslan menekankan kesamaan tantangan yang dihadapi Jakarta dan Istanbul sebagai kota metropolitan dunia, mulai dari transportasi, pengelolaan sampah, hingga digitalisasi layanan publik. “Kami siap berbagi pengalaman dan mendorong kerja sama yang membawa manfaat langsung bagi warga kedua kota,” katanya.
Fokus pembahasan kali ini meliputi bidang pariwisata, kebudayaan, kepemudaan dan olahraga, hingga teknologi perkotaan. Jakarta menampilkan upaya transformasi menuju kota global yang tetap menjaga identitas budaya, sedangkan Istanbul menawarkan pengalaman pengelolaan destinasi wisata kelas dunia.

LoI JAKPRO–ISTAC: Kerja Sama Persampahan
Hasil konkret dari pertemuan ini adalah dukungan terhadap Letter of Intent (LoI) antara PT Jakarta Propertindo (Perseroda) dan ISTAC, perusahaan pengelola sampah Istanbul. LoI tersebut mencakup kerja sama pengelolaan TPA, produksi kompos, pengolahan limbah kapal dan medis, pembersihan laut, hingga pengembangan energi dan perdagangan carbon credit.
Menurut Rano, kerja sama ini menjadi terobosan penting untuk mempercepat peningkatan kualitas lingkungan Jakarta. “Kami ingin Jakarta lebih bersih, biaya pengelolaan lebih efisien, sekaligus membuka peluang ekonomi hijau dan lapangan kerja baru,” jelasnya.
Aslan menambahkan bahwa kolaborasi JAKPRO–ISTAC akan menjadi model kemitraan sister city yang aplikatif. Selain pengelolaan sampah, Istanbul juga siap mendorong pertukaran budaya, pariwisata, dan program lintas komunitas yang memperkuat kedekatan masyarakat kedua kota.
Langkah Lanjut
Sebagai tindak lanjut, Jakarta dan Istanbul sepakat membentuk tim bersama untuk menyusun peta jalan, menentukan prioritas proyek, serta menetapkan mekanisme pemantauan. Keduanya berkomitmen agar hasil kerja sama dipublikasikan secara transparan bagi publik.
Pertemuan ini menegaskan tekad kedua kota untuk menjadikan hubungan sister city lebih dari sekadar seremoni, melainkan sebuah kolaborasi nyata yang membawa dampak langsung bagi warganya.
Red Dons)***


