Jakarta, LensaWarna.com— Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menghadiri ajang ASEAN Fashion Parade yang menjadi bagian dari rangkaian Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 di Pondok Indah Mall (PIM) 3, Jakarta Selatan, pada Minggu (2/11). Acara ini turut dihadiri Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekraf RI, Teuku Riefky Harsya, dan sejumlah tokoh industri mode Tanah Air.
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menegaskan pentingnya sektor fesyen sebagai salah satu penggerak utama dalam ekosistem ekonomi kreatif di Jakarta. Menurutnya, kegiatan seperti JFW bukan sekadar ajang peragaan busana, tetapi juga simbol kemajuan industri kreatif dan potensi ekonomi kota metropolitan.

“Fesyen di Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi motor pertumbuhan ekonomi kreatif. Karena itu, saya ingin menjadikan Jakarta Fashion Week sebagai ikon kebanggaan warga Jakarta,” ujar Pramono.
Ia juga menyampaikan bahwa sektor fesyen memiliki kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi. Data menunjukkan, pada tahun 2024, nilai tambah industri fesyen nasional tumbuh 7,30%, sementara pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta mencapai 4,84%.

“Artinya, semakin berkembang industri fesyen, semakin kuat pula fondasi ekonomi kreatif di Jakarta,” tambahnya.
Lebih jauh, Pramono menilai penyelenggaraan JFW mampu memberikan multiplier effect yang luas—mulai dari peningkatan pariwisata, perdagangan, hingga terbukanya lapangan kerja baru. Ajang ini juga disebut sebagai sarana untuk mempererat hubungan budaya antarnegara di kawasan ASEAN.
“Kita tidak hanya menampilkan kreativitas desainer hebat, tetapi juga memperkuat diplomasi budaya melalui karya mode,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Ekraf RI Teuku Riefky Harsya memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Jakarta Fashion Week yang dinilainya telah berkontribusi besar dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional.
“Jakarta Fashion Week memiliki nilai kekayaan intelektual yang tinggi dan menjadi wadah kolaborasi kreatif lintas negara. Melalui inisiatif ASEAN Fashion Parade, kita bisa memperluas jejaring kreatif sekaligus mendorong konsep sustainability dan digital fashion,” ungkap Menteri Riefky.
Pemerintah pusat, kata Riefky, akan terus memberikan dukungan konkret kepada para desainer dan pelaku industri mode melalui berbagai program pelatihan, pembiayaan, serta fasilitasi ekspansi pasar global.
“Fesyen bukan hanya soal gaya hidup, tapi juga identitas budaya dan kekuatan ekonomi bangsa. JFW telah membuktikan bahwa kreativitas bisa menjadi motor penggerak ekonomi nasional,” pungkasnya.
Dengan dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Ekonomi Kreatif, Jakarta Fashion Week diharapkan semakin memperkuat posisi ibu kota sebagai pusat industri mode dan ekonomi kreatif di kawasan ASEAN.
Red Dons/foto Pemprov DKI)***


