Home » Pemerintah Siapkan Stimulus Ekonomi Natal 2025 Senilai Rp32 Triliun, Dorong Daya Beli dan Pariwisata

Pemerintah Siapkan Stimulus Ekonomi Natal 2025 Senilai Rp32 Triliun, Dorong Daya Beli dan Pariwisata

Jakarta, Lensawarna.com — Menjelang akhir tahun 2025, pemerintah menyiapkan paket stimulus ekonomi senilai US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus menggerakkan sektor konsumsi domestik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.

Kebijakan ini diumumkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/11). Program ini menjadi bagian dari strategi jangka pendek pemerintah dalam menahan laju perlambatan ekonomi dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

“Kami ingin memastikan momentum akhir tahun tetap kuat. Stimulus ini akan menyasar sektor-sektor yang berdampak langsung terhadap masyarakat seperti transportasi, pariwisata, dan ritel,” ujar Menkeu.

Isi Paket Stimulus: Diskon Transportasi hingga Pajak Turis

Pemerintah menyiapkan berbagai bentuk insentif melalui kerja sama lintas kementerian dan BUMN. Beberapa di antaranya meliputi:

Diskon tiket transportasi publik (pesawat, kereta, dan bus antar kota) selama periode libur Natal dan Tahun Baru;

Potongan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk sektor ritel dan pariwisata;

Subsidi logistik dan BBM untuk daerah wisata utama seperti Bali, Yogyakarta, Labuan Bajo, dan Danau Toba;

Dukungan pembiayaan UMKM di sektor kuliner, fesyen, dan produk lokal melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro.

“Kita ingin libur akhir tahun menjadi momen yang menggeliatkan ekonomi daerah dan meningkatkan perputaran uang di sektor riil,” kata Menko Perekonomian.

Dorong Industri Pariwisata dan Konsumsi Domestik

Stimulus ini juga ditujukan untuk mendukung sektor pariwisata yang mulai pulih pasca pelemahan ekonomi global. Pemerintah menargetkan kenaikan kunjungan wisatawan domestik sebesar 15% selama periode libur akhir tahun.

“Natal dan Tahun Baru selalu jadi momentum konsumsi terbesar. Dengan tambahan stimulus, kami ingin memperluas dampak ekonomi hingga ke daerah,” jelas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Tahan Laju Perlambatan Ekonomi
Langkah ini dilakukan di tengah tren perlambatan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025 yang turun menjadi 4,9%, lebih rendah dibanding periode sebelumnya. Pemerintah optimistis dengan adanya stimulus ini, pertumbuhan ekonomi nasional bisa kembali ke kisaran 5,2% pada kuartal IV 2025.

“Kuncinya menjaga kepercayaan publik dan mendorong konsumsi rumah tangga, karena inilah motor utama ekonomi Indonesia,” ujar Menkeu.

Respons Pelaku Usaha
Kalangan pengusaha menyambut positif kebijakan tersebut. Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menilai, insentif ini akan membantu meningkatkan transaksi di pusat perbelanjaan dan toko modern yang selama ini cenderung menurun.

“Biasanya kuartal terakhir tahun adalah masa panen bagi sektor ritel. Dengan adanya stimulus, kami optimis penjualan bisa naik 10-15 persen,” ungkap Ketua Aprindo.

Stimulus ekonomi Natal 2025 ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi sekaligus memastikan momentum pertumbuhan tidak terhenti di tengah tantangan global yang masih berlangsung.

Red Shaf)***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *