Home » Bastille Day 2025: Simbol Diplomasi Pertahanan, Indonesia dan Prancis Pererat Kerja Sama Strategis

Bastille Day 2025: Simbol Diplomasi Pertahanan, Indonesia dan Prancis Pererat Kerja Sama Strategis

Paris, 14 Juli 2025 – Partisipasi militer Indonesia dalam parade Bastille Day 2025 tak hanya menjadi ajang unjuk kekuatan dan kedisiplinan, melainkan simbol kuat dari meningkatnya hubungan strategis antara Indonesia dan Prancis. Kehadiran 23 prajurit Pasmar 3 Korps Marinir TNI AL sebagai bagian dari Satgas Patriot II Indonesia menjadi bukti konkret dari intensifikasi diplomasi pertahanan kedua negara.

Di bawah langit cerah Champs-Élysées, parade militer tahunan ini menjadi panggung internasional yang sarat makna. Tahun ini, Indonesia mendapat kehormatan sebagai tamu negara dalam perayaan Hari Nasional Prancis tersebut—posisi yang menunjukkan tingkat kepercayaan tinggi dari pemerintah Prancis terhadap Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan Indo-Pasifik.

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto hadir secara langsung dan duduk berdampingan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di tribun kehormatan, memperkuat pesan simbolik bahwa kerja sama bilateral kini mencakup aspek pertahanan yang lebih luas, mulai dari latihan militer bersama, pertukaran pendidikan militer, hingga kerja sama industri alutsista.

“Partisipasi militer Indonesia dalam Bastille Day adalah representasi dari keterbukaan dan kolaborasi yang semakin erat antara TNI dan militer Prancis. Ini menjadi platform diplomasi pertahanan yang efektif,” ujar Komandan Pasmar 3, Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat M.

Keterlibatan 451 personel gabungan TNI, termasuk pasukan defile dan Drum Band Taruna, memperkuat citra Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia yang semakin aktif dalam membangun perdamaian dan stabilitas global.

Di tengah situasi geopolitik dunia yang dinamis, penguatan hubungan bilateral melalui jalur militer menjadi langkah strategis. Keikutsertaan prajurit Pasmar 3—yang terkenal dengan mobilitas dan kemampuannya dalam misi operasi militer selain perang—merepresentasikan wajah Indonesia yang tangguh, profesional, dan siap berkontribusi dalam kerja sama keamanan internasional.

Tak hanya itu, momentum ini juga dinilai penting dalam mengangkat posisi Indonesia dalam percaturan pertahanan regional, terutama di tengah meningkatnya minat Prancis terhadap kawasan Asia-Pasifik sebagai bagian dari strategi Indo-Pasifik mereka.

“Diplomasi pertahanan bukan hanya soal perjanjian atau pertemuan di meja bundar. Tapi juga tentang membangun kepercayaan melalui interaksi nyata, seperti parade bersama di Bastille Day ini,” tambah Brigjen Andi.

 

Parade militer Bastille Day sendiri dikenal sebagai salah satu yang paling prestisius di dunia. Oleh karena itu, tampilnya prajurit Indonesia di tengah pasukan elite militer dunia menjadi langkah besar dalam meningkatkan pengakuan terhadap profesionalisme dan kapasitas TNI, khususnya Korps Marinir.

Keikutsertaan Indonesia bukan sekadar kehormatan simbolik, tapi investasi jangka panjang dalam kerja sama pertahanan yang lebih kokoh, setara, dan saling menguntungkan di masa depan.

**Benksu