Jakarta, 11 Juli 2025 Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI terus memperluas ekosistem industri olahraga melalui pendekatan diplomasi kreatif. Terbaru, Menpora Dito Ariotedjo menerima kunjungan Groof Company asal Swiss dalam upaya menjajaki kolaborasi strategis yang menggabungkan pengembangan talenta dan hiburan olahraga (sport entertainment) lintas negara.
Pertemuan berlangsung di rumah dinas Menpora, Jakarta Selatan, Jumat (11/7) sore. Groof Company menyampaikan minat untuk membangun proyek lintas budaya yang menggabungkan elemen hiburan dan identifikasi bakat olahraga. Agenda ini juga diarahkan sebagai bagian dari menyambut momentum Piala Dunia 2026 serta memperkenalkan format hiburan olahraga inovatif ke publik Indonesia.
“Kami melihat potensi besar di Indonesia, terutama dalam sepak bola. Proyek ini akan menggabungkan showbiz dan pengembangan bakat—dengan pelaksanaan di Swiss dan Indonesia,” ujar Dorian Esterer, perwakilan Groof Company.
Menpora Dito menilai pendekatan yang dibawa Groof sebagai bentuk baru dari sports diplomacy yang tidak hanya fokus pada kompetisi, tetapi juga pada sisi ekonomi kreatif olahraga. Ia juga mendorong agar proyek ini melibatkan warisan budaya Indonesia, seperti pencak silat.
“Kalau bisa, kolaborasi ini tidak berhenti di sepak bola. Kita punya pencak silat yang bisa diangkat, bukan hanya sebagai olahraga, tapi juga warisan budaya. Inilah nilai tambah Indonesia,” tutur Dito.
Langkah ini sejalan dengan arah baru Kemenpora yang kini memiliki Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga. Tenaga Ahli Menpora Bidang Diaspora dan Diplomasi Olahraga, Ratu Tisha Destria, menyebut bahwa diplomasi olahraga tidak harus dalam bentuk pertandingan, tetapi bisa melalui model hiburan yang menjangkau masyarakat luas.
“Kita bicara dua sisi sekaligus: identifikasi dan pengembangan bakat serta keterlibatan publik melalui hiburan. Ini bagian dari peta jalan industri olahraga masa depan,” ucap Tisha.
Kemenpora juga membuka peluang kerja sama melalui lembaga di bawahnya, seperti LPDUK dan Inaspro, guna menjembatani proyek ini agar sesuai dengan prioritas nasional. Hadir dalam pertemuan ini sejumlah staf khusus Menpora serta Direktur LPDUK/Inaspro Ferry Yuniarto Kono.
Melalui langkah ini, Kemenpora berharap dapat memicu munculnya ragam bentuk industri olahraga baru yang tak hanya berkutat pada event dan peralatan, tetapi juga menyentuh industri kreatif berbasis olahraga.
**Benksu


