Home » Harmoni Budaya dan Militansi, Pasmar 3 Pererat Persatuan di Ujung Timur NKRI

Harmoni Budaya dan Militansi, Pasmar 3 Pererat Persatuan di Ujung Timur NKRI

Merauke, 24 Juli 2025 Momen bersejarah tercipta di Markas Yonmarhanlan XI Merauke saat Komandan Pasmar 3, Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat M., disambut dengan penuh kehangatan dalam balutan budaya lokal Papua Selatan. Kunjungan ini bukan sekadar agenda militer, melainkan simbol kuatnya sinergi antara kekuatan pertahanan negara dan kearifan lokal dalam menjaga keutuhan wilayah perbatasan.

 

Tarian Nanini yang dibawakan dengan penuh semangat, serta pengalungan syal dan pemasangan mahkota Suku Asmat oleh putra-putri asli Papua, menjadi lebih dari sekadar seremoni penyambutan. Ia adalah representasi nilai-nilai penerimaan, persaudaraan, dan penghormatan masyarakat adat terhadap institusi negara yang hadir untuk mengayomi, bukan mendominasi.

Militer yang Membumi di Tanah Papua

Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat M., yang berasal dari tanah Bugis, tampil sebagai sosok pemimpin yang tidak hanya membawa kedisiplinan militer, namun juga sensitivitas budaya. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa kekuatan pasukan tidak hanya lahir dari latihan dan senjata, tetapi juga dari kepahaman terhadap wilayah dan masyarakat tempat mereka bertugas.

“Menjadi prajurit hebat bukan hanya soal fisik, tapi juga soal hati. Hati yang menyatu dengan rakyat adalah kekuatan utama di wilayah strategis seperti Merauke,” tegasnya.

 

Merauke, Simbol Kesetiaan pada NKRI

Sebagai salah satu titik terluar di kawasan timur Indonesia, Merauke memegang peranan vital dalam menjaga kedaulatan bangsa. Di sinilah prajurit-prajurit tangguh ditempa, bukan hanya untuk menjaga garis batas, tapi juga menjadi penghubung antarbudaya yang memperkuat jalinan kebangsaan.

Yonmarhanlan XI dengan julukan “Sarang Petarung Yaman Anim” bukan sekadar markas militer, tetapi juga rumah pengabdian lintas budaya. Penyambutan yang kental dengan unsur adat menjadi bukti bahwa masyarakat Papua Selatan tidak melihat TNI sebagai pihak luar, melainkan sebagai bagian dari keluarga besar merek

 

Penguatan Moral dan Spirit Kolektif

Kunjungan perdana ini menjadi energi baru bagi prajurit Yonmarhanlan XI. Dalam setiap langkah dan tatapan mata, tergambar rasa bangga dan kesiapsiagaan untuk mengemban tugas. Lebih dari itu, kunjungan ini juga menjadi simbol perhatian pimpinan terhadap anak buah di garis depan, menumbuhkan loyalitas dan semangat yang tak tergoyahkan.

Kombinasi antara nilai-nilai budaya dan militansi inilah yang kini menjadi wajah Pasmar 3—modern, kuat, namun tetap membumi dan menyatu dengan rakyat. Di tengah tantangan geopolitik dan ancaman perbatasan, pendekatan seperti ini adalah kunci menjaga stabilitas dan persatuan di Tanah Papua.

**Benksu