Home » Kemenkes Konfirmasi Peningkatan Kasus TB HIV, Intensifkan Skrining Dini dan Program Desa Siaga TB

Kemenkes Konfirmasi Peningkatan Kasus TB HIV, Intensifkan Skrining Dini dan Program Desa Siaga TB

Jakarta, LensaWarna.com– Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengonfirmasi peningkatan kasus Tuberkulosis (TB) yang juga terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada tahun 2024 menjadi 17.136 kasus.

Mengantisipasi hal ini, pemerintah tengah gencar melaksanakan berbagai upaya untuk mempercepat eliminasi penyakit ini, antara lain melalui skrining dini terintegrasi dan peluncuran program Desa Siaga TB.

Sebagai negara dengan beban TB tertinggi kedua di dunia, Indonesia terus berupaya meningkatkan deteksi kasus. Menurut data yang disampaikan Kemenkes, target menemukan satu juta kasus TB pada tahun 2025 telah tercapai 800 ribuan.

Kemenkes Konfirmasi Peningkatan Kasus TB HIV, Intensifkan Skrining Dini dan Program Desa Siaga TB
Kemenkes Konfirmasi Peningkatan Kasus TB HIV, Intensifkan Skrining Dini dan Program Desa Siaga TB

Namun, tantangan tetap ada dalam mendeteksi kasus TB yang juga terinfeksi HIV, karena kedua penyakit seringkali saling memperparah kondisi pasien.

“TB HIV merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan serius pasien yang terinfeksi keduanya memiliki risiko kematian yang lebih tinggi jika tidak ditangani dengan tepat.

Untuk mengatasi hal ini, berbagai inovasi skrining mulai diterapkan di tingkat daerah. Contohnya, Puskesmas Jampang di Kabupaten Bogor memperkenalkan program TEH PETRA (Tes HIV/AIDS bagi Penderita TB Segera), yang memungkinkan pasien TB menjalani tes HIV langsung saat kunjungan pertama tanpa perlu rujukan tambahan.

Sejak diimplementasikan awal 2025, prosentase pasien TB yang melakukan skrining HIV di lokasi tersebut meningkat signifikan, dengan target mencapai 80% pada akhir tahun.

Selain itu, Kemenkes juga resmi meluncurkan program Desa Siaga TB pada Mei 2025 sebagai bagian dari program “quick win” Presiden Prabowo Subianto.

Program ini menempatkan peran penting pada kader kesehatan untuk menemukan seluruh pasien TB di masyarakat, memberikan pengobatan segera, dan memantau pemulihan pasien selama masa pengobatan.

“Kader kesehatan adalah ujung tombak dalam penanggulangan TB di tingkat masyarakat mereka ditugaskan untuk mencari pasien yang tersembunyi, memberikan edukasi, dan memastikan pengobatan berjalan lancar,” jelas Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam peluncuran program tersebut.

Kemenkes juga menargetkan eliminasi HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) pada tahun 2030, yang terkait erat dengan penanganan TB HIV.

Saat ini, hanya 63% orang dengan HIV di Indonesia yang mengetahui statusnya, sehingga upaya peningkatan kesadaran dan tes mandiri menjadi kunci untuk mendeteksi kasus secara dini.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan kader kesehatan, diharapkan peningkatan kasus TB HIV dapat teratasi dan Indonesia bisa mencapai target eliminasi TB pada tahun 2030.

Red Shaff)***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *