Jakarta, LensaWarna.com-Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menghadiri acara peluncuran program Gig Economy bagi Generasi Z dan soft launching AI Innovation Challenge yang digelar di Jakarta Creative Hub, Jakarta Pusat, hari ini. Kegiatan ini ditujukan sebagai wadah kolaboratif untuk menginkubasi dan mengembangkan potensi talenta muda dalam menghadapi laju transformasi ekonomi digital yang semakin cepat.
Dalam pidatonya, Gubernur Pramono menyampaikan rasa hormat karena Jakarta dipilih sebagai pilot project pengembangan program perkotaan tahun 2025. Untuk menindaklanjuti kepercayaan tersebut, Pemprov DKI Jakarta melakukan berbagai upaya, antara lain peningkatan kualitas hunian dan penyediaan platform pemasaran yang mendukung pelaku gig economy serta UMKM.

“Kita merasa bangga karena Jakarta dipercaya sebagai pilot project program perkotaan 2025. Oleh karena itu, Pemprov memberikan dukungan penuh agar acara ini benar-benar menjadi ruang untuk kolaborasi, inkubasi, dan pengembangan talenta muda kita,” ungkapnya.
Sebagai pusat ekonomi nasional, Jakarta mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,04 persen pada triwulan III 2025 dan berkontribusi 16,39 persen terhadap perekonomian nasional.
Capaian ini menjadi landasan penting bagi Jakarta untuk beradaptasi dengan perubahan ekonomi global dan mempercepat transformasi menuju ekonomi digital berbasis inovasi.

Gubernur juga menegaskan komitmen Jakarta untuk mencapai target menjadi Top 50 Global Cities pada 2030 dan Top 20 Global Cities pada 2045.
Salah satu kunci keberhasilan visinya adalah penguatan sumber daya manusia yang tangguh, kreatif, dan siap menghadapi dunia kerja masa depan.
Menurutnya, perkembangan gig economy menandai munculnya pola kerja baru yang lebih fleksibel, berbasis keterampilan, dan didukung teknologi digital terutama di kalangan generasi muda.
“Bagi Generasi Z, gig economy bukan hanya opsi kerja tambahan, melainkan juga ruang untuk mengembangkan kreativitas, kemandirian, serta daya saing di skala nasional dan global,” jelasnya.
Melalui program pelatihan yang akan diselenggarakan, peserta tidak hanya akan mendapatkan keterampilan teknis, tetapi juga didorong untuk membangun ekosistem yang melahirkan talenta unggul, inovator muda, dan pelaku gig economy yang adaptif serta produktif.
Gubernur juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara kementerian pusat, BUMN, dunia usaha, dan mitra pembangunan untuk memperkuat ekosistem gig economy dan kecerdasan buatan (AI) sehingga memberikan dampak nyata dan berkelanjutan.
“Saya berharap generasi muda dapat memanfaatkan program ini sepenuhnya untuk mengasah keterampilan, memperluas portofolio, dan mempersiapkan diri menghadapi dinamika pasar kerja yang terus berubah,” tambahnya.
Pemprov DKI juga berkomitmen untuk terus menciptakan ekosistem kerja yang produktif dan inklusif bagi talenta muda. Melalui penguatan gig economy dan inovasi teknologi, diharapkan akan lahir generasi unggul yang berkontribusi aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Pramono mengumumkan rencana penyelenggaraan kompetisi inovasi khusus Generasi Z dalam rangka menyambut 500 tahun Jakarta.
Kompetisi ini akan menantang peserta untuk memberikan solusi atas masalah kemacetan dan pengelolaan sampah perkotaan, dengan hadiah menarik termasuk kesempatan mempelajari praktik terbaik dari kota-kota global.
Red Shaff)***


