Kediri, LensaWarna.com-Pelayanan promotif dan preventif yang dijalankan tenaga kesehatan masyarakat memegang peranan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan warga. Peran mereka tidak hanya berfokus pada pengobatan penyakit, tetapi juga pada pencegahan serta peningkatan kualitas kesehatan individu maupun kelompok.
Di tengah sistem kesehatan Indonesia yang masih cenderung menitikberatkan pada layanan kuratif, kehadiran tenaga kesehatan masyarakat menjadi garda terdepan dalam memberikan edukasi, pencegahan, dan pemberdayaan kepada masyarakat.
Klinik Pratama Wahyu Husada, sebagai fasilitas kesehatan primer di Kabupaten Kediri, memiliki posisi strategis dalam menjangkau masyarakat secara langsung. Tenaga kesehatan di klinik ini aktif berinteraksi dengan warga untuk memberikan penyuluhan mengenai pentingnya hidup bersih, deteksi dini, serta imunisasi sebagai langkah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Metode Observasi Lapangan
Studi ini dilakukan untuk memahami dan mengevaluasi bagaimana tenaga kesehatan menjalankan fungsi promotif dan preventif di layanan primer.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi kegiatan selama kunjungan. Fokus utama observasi adalah tenaga kesehatan masyarakat yang bertugas dan berinteraksi langsung dengan warga di Klinik Pratama Wahyu Husada.
Pelaksanaan Promotif dan Preventif, Pelayanan promotif meliputi kampanye kesehatan seperti bahaya rokok, pentingnya pola makan seimbang, serta edukasi gaya hidup sehat. Adapun pelayanan preventif mencakup kegiatan skrining kesehatan rutin, deteksi dini penyakit, hingga penyuluhan tentang pentingnya mencegah daripada mengobati.
Hasil observasi menunjukkan bahwa berbagai upaya tersebut berjalan efektif. Hal ini terlihat dari meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan edukasi dan sosialisasi yang digelar oleh klinik.
Tantangan dan Faktor Pendukung, Meski efektif, pelaksanaan program tidak terlepas dari berbagai tantangan. Keterbatasan jumlah SDM, rendahnya literasi kesehatan dan minat baca masyarakat, serta kurangnya pelatihan komunikasi bagi tenaga kesehatan menjadi hambatan utama.
Namun demikian, beberapa faktor pendukung turut memperkuat efektivitas program, antara lain:
Kolaborasi erat dengan kader kesehatan masyarakat
Pendekatan berbasis kearifan lokal dan nilai religius
Pemahaman terhadap karakter sosial budaya masyarakat Kediri yang merupakan perpaduan wilayah urban dan rural
Pendekatan berbasis lokal-religius terbukti mampu membuat edukasi kesehatan lebih mudah diterima masyarakat.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Secara keseluruhan, tenaga kesehatan di Klinik Pratama Wahyu Husada telah menjalankan fungsi promotif dan preventif dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Meskipun menghadapi sejumlah hambatan, mereka terus berupaya mencari solusi untuk meningkatkan efektivitas layanan.
Rekomendasi untuk penguatan layanan meliputi:
Peningkatan kualitas dan jumlah SDM
Program literasi kesehatan bagi masyarakat
Pelatihan komunikasi yang lebih komprehensif bagi tenaga kesehatan
Dengan perbaikan berkelanjutan, diharapkan pelayanan promotif dan preventif di Klinik Pratama Wahyu Husada semakin optimal dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Kediri.
Red Dons)***


