Tangerang, LensaWarna.com – Warga Kampung Kali Pasir, Kota Tangerang, kembali menghidupkan tradisi bersejarah kirab perahu dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi yang sudah berlangsung sejak tahun 1939 ini menjadi simbol kekayaan budaya sekaligus wujud syiar Islam yang terus dijaga lintas generasi.
Kirab perahu digelar dengan meriah. Perahu dihias penuh ornamen warna-warni sebelum diarak berkeliling kampung, pasar, hingga gang-gang di bantaran Sungai Cisadane. Suasana religius semakin terasa dengan lantunan selawat, barzanji, serta syair dari kitab Syaraful Anam yang dibacakan para ulama di tengah kerumunan warga.
Sejarawan Tangerang, Mushab Abdu Asy Syahid, menyebut tradisi ini lahir dari akulturasi kebudayaan masyarakat setempat. “Kirab perahu merupakan bentuk rasa syukur masyarakat sekaligus sarana dakwah yang menyatukan berbagai kelompok dan etnis di Tangerang. Tidak jarang, kegiatan ini juga diiringi dengan sedekah makanan untuk warga sekitar,” jelas Mushab.
Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menegaskan komitmennya untuk melestarikan tradisi tersebut. Kepala Disbudpar, Boyke Urif Hermawan, mengatakan bahwa kirab perahu telah diajukan sebagai Warisan Budaya Takbenda Kota Tangerang. “Ini adalah ikon budaya sekaligus bentuk harmonisasi sosial yang harus terus kita rawat,” ujarnya.
Pada peringatan tahun ini, kirab perahu melibatkan ribuan warga dengan rute dari Masjid Raya Al-A’zhom menuju Masjid Jami Al-Ittihad di kawasan Pasar Lama. Sebagai wujud kebersamaan, panitia juga menyiapkan 1.447 porsi nasi kebuli gratis untuk masyarakat.
Tradisi yang diwariskan hampir satu abad ini tidak hanya menjadi perayaan keagamaan, tetapi juga sarana memperkuat identitas budaya dan kerukunan warga Kota Tangerang.
Red Dons)***