TNI AL, Dispen Kormar Sorong.
Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) VIII yang digelar di kaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, bukan sekadar panggung adu stamina dan strategi olahraga. Lebih dari itu, ajang ini menjadi ruang strategis membangun harmoni antara kekuatan militer dan masyarakat sipil dalam bingkai olahraga dan rekreasi. Salah satu wujud sinergi itu ditunjukkan oleh prajurit petarung Pasmar 3, yang ikut serta dalam lomba Trail Run kategori 10K pada Senin (28/07/2025).

Dalam atmosfer pegunungan yang sejuk dan menantang, Prada Mar Hermawan dari Pasmar 3 tampil membawa semangat khas Korps Marinir. Ia berhasil finis di posisi ke-8 dari total 201 peserta lintas provinsi. Lebih dari sekadar angka di papan peringkat, kehadiran Hermawan menjadi simbol keterlibatan aktif TNI dalam kegiatan masyarakat, yang mengedepankan kesehatan, semangat juang, dan kebersamaan.
Fornas VIII di NTB memang dirancang sebagai ajang kolaborasi. Dengan menyatukan elemen olahraga, rekreasi, dan pariwisata, kegiatan ini terbukti mampu menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk institusi militer. Trail run yang dibuka oleh Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Dr. Bima Arya Sugiarto, menjadi titik temu antara warga sipil dan aparatur negara dalam satu misi: menjadikan olahraga sebagai alat pemersatu bangsa.
“Pasmar 3 hadir bukan semata untuk mengejar prestasi, tetapi sebagai bentuk pengabdian dan keterlibatan aktif dalam kegiatan masyarakat,” ungkap Komandan Pasmar 3 Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat M. dalam pernyataannya. Menurutnya, olahraga rekreasi seperti ini menjadi sarana strategis membangun kedekatan sosial dan memperkuat semangat gotong royong di luar konteks tempur.
Keikutsertaan TNI dalam kegiatan seperti Fornas juga menegaskan pendekatan soft power dalam membangun hubungan sosial yang harmonis. Di tengah medan berbatu, jalur berlumpur, dan suhu yang menantang, semangat “Pro Jinggo” prajurit Pasmar 3 tampil bukan untuk dominasi, melainkan untuk berbaur dan memberi inspirasi.

Festival ini membuktikan bahwa sinergi TNI–Rakyat tidak hanya dibangun dalam situasi darurat atau tugas keamanan, tetapi juga dalam ruang-ruang damai seperti olahraga dan budaya. Melalui momentum seperti Fornas VIII, wajah humanis prajurit semakin nyata di tengah masyarakat, menjadikan olahraga sebagai jembatan antara pertahanan dan persatuan bangsa.
**Benksu


