Home » Pentas “Seribu Wajah Kebaya Betawi” Hidupkan Balai Kota Jakarta, Gubernur Pramono Tekankan Identitas Budaya Lokal

Pentas “Seribu Wajah Kebaya Betawi” Hidupkan Balai Kota Jakarta, Gubernur Pramono Tekankan Identitas Budaya Lokal

Jakarta, LensaWarna.com-Balairung Balai Kota Jakarta malam ini dipenuhi pesona kebaya Betawi dalam gelaran budaya bertajuk “Seribu Wajah Kebaya Betawi”. Acara yang digagas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Perhimpunan Kebayaku ini menjadi ajang untuk menampilkan kekayaan identitas budaya Betawi sekaligus memperkuat peran Jakarta sebagai kota global yang tetap berakar pada tradisi.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kebaya Betawi, khususnya Kebaya Encim, merupakan simbol akulturasi budaya yang lahir dari pertemuan berbagai tradisi di Jakarta.

Seribu Wajah Kebaya Betawi
Seribu Wajah Kebaya Betawi

“Kebaya Encim adalah representasi indah dari percampuran budaya Betawi, Tionghoa, hingga Eropa. Inilah yang menjadikan Jakarta unik, sebuah melting pot yang tetap memelihara nilai-nilai keberagaman,” ungkapnya.

Pramono juga menegaskan dukungan penuh Pemprov DKI terhadap berbagai kegiatan pelestarian budaya Betawi. Ia menyebutkan bahwa Balai Kota, Lapangan Banteng, hingga ruang-ruang publik milik pemerintah siap menjadi tuan rumah kegiatan budaya serupa. “Budaya Jakarta adalah budaya Betawi. Karena itu, kami ingin terus menghadirkan ruang bagi masyarakat untuk merayakan dan mengenalinya lebih dekat,” ujarnya.

Seribu Wajah Kebaya Betawi
Seribu Wajah Kebaya Betawip

Acara ini menjadi momentum penting menjelang peringatan HUT ke-500 Kota Jakarta. Ketua Perhimpunan Kebayaku, Nunun Daradjatun, menilai kebaya bukan sekadar busana, melainkan simbol jati diri bangsa yang perlu terus diwariskan. “Kami berharap masyarakat, terutama generasi muda, semakin mencintai budaya sendiri melalui kebaya yang penuh makna,” tutur Nunun.

Selain peragaan busana, acara juga menghadirkan pertemuan para tokoh perempuan, budayawan, dan pemangku kebijakan. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat jejaring pelestarian budaya serta memperluas pemahaman publik mengenai nilai filosofis kebaya Betawi.

Pramono menutup sambutannya dengan harapan agar Jakarta menjadi kota yang modern, membahagiakan, namun tetap menonjolkan budaya lokal sebagai identitas. “Saya ingin siapa pun yang datang ke Jakarta merasa bahagia sekaligus bangga akan budayanya,” pungkasnya.

Red Dons)***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *