Sorong, 28 Juli 2025 — Lebih dari sekadar razia lalu lintas, Operasi Penegakan Ketertiban (Opsgaktib) yang digelar Detasemen Provost (Denprov) Pasmar 3 di lingkungan Kesatrian Marinir Agoes Soebekti, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (28/07), menjadi ajang penting dalam pembentukan karakter dan tanggung jawab prajurit di luar medan tempur.
Dipimpin langsung oleh Dandenprov Pasmar 3, Letkol Laut (PM) Arif Rahman Hakim, S.H., Opsgaktib difokuskan pada pendekatan preventif dan edukatif. Para prajurit diperiksa kelengkapan surat kendaraan, penggunaan helm standar, serta identitas pribadi, namun yang utama adalah membangun kesadaran internal akan arti disiplin.
“Kami ingin menanamkan bahwa disiplin bukan hanya saat apel atau latihan, tetapi juga ketika mengendarai motor ke kantor. Dari hal kecil seperti memakai helm dengan benar, muncul tanggung jawab yang lebih besar,” terang Dandenprov.
Dalam pelaksanaan operasi, Denprov tidak semata-mata memberikan sanksi, tetapi juga mengedepankan dialog dan pembinaan. Bagi pelanggaran ringan, para prajurit diberikan pemahaman langsung di tempat, sehingga prosesnya bersifat mendidik, bukan sekadar menindak.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pasmar 3 dalam membangun prajurit yang tidak hanya profesional dalam tugas tempur, tetapi juga menjadi teladan dalam kehidupan sosial dan berkendara.
“Pembinaan karakter harus holistik. Di medan perang mereka kuat, tetapi dalam keseharian juga harus menunjukkan kedewasaan dan ketertiban. Disiplin itu adalah cerminan jati diri prajurit,” tambah Letkol Arif.
Ke depan, operasi seperti ini akan terus digelar dengan mengedepankan nilai-nilai tanggung jawab, keselamatan, dan keteladanan. Pasmar 3 percaya bahwa kepatuhan berlalu lintas bukan hanya soal peraturan, tetapi juga komitmen moral seorang prajurit kepada bangsa dan rakyat yang dilindunginya.
**Benksu