Home » Pasmar 3 Jadi Inspirasi di Perbatasan, Bawa Semangat Nasionalisme ke SD Luang Barat

Pasmar 3 Jadi Inspirasi di Perbatasan, Bawa Semangat Nasionalisme ke SD Luang Barat

Meatimiarang, 19 Juli 2025 — Di tengah keterbatasan sarana pendidikan dan akses pembangunan di wilayah 3T, prajurit Pasmar 3 yang tergabung dalam Satgas PAM Puter XXIX Wiltim menjelma menjadi lebih dari sekadar penjaga kedaulatan. Mereka hadir sebagai penggerak perubahan, membawa semangat disiplin dan nasionalisme ke tengah-tengah anak-anak perbatasan, khususnya di SD Kristen Luang Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Melalui pelatihan Peraturan Baris Berbaris (PBB) yang mereka berikan, para prajurit membangun lebih dari sekadar barisan—mereka menanamkan karakter, nilai kebangsaan, dan kebanggaan sebagai bagian dari Indonesia. Pendekatan edukatif ini menjadi salah satu strategi Pasmar 3 dalam memperkuat kemanunggalan TNI dan rakyat, terutama di wilayah terluar yang seringkali luput dari sorotan pembangunan nasional.

 

Komandan Satgas, Lettu Mar Yudha Triaji Saputra, menegaskan bahwa kehadiran Pasmar 3 di Pulau Meatimiarang tidak hanya untuk pengamanan, tetapi juga untuk mengangkat martabat pendidikan dan memperkuat jati diri generasi muda.

“Anak-anak di perbatasan punya potensi besar. Kami ingin mereka tumbuh dengan mental tangguh dan rasa bangga terhadap bangsa. Latihan baris-berbaris ini adalah langkah kecil untuk membentuk karakter besar,” ungkapnya.

Anak-anak SD Kristen Luang Barat tampak antusias mengikuti setiap aba-aba yang diberikan. Suasana latihan yang semula kaku berubah menjadi penuh semangat dan canda tawa. Bagi mereka, kedatangan prajurit bukan hanya mendatangkan rasa aman, tetapi juga memberikan motivasi dan teladan.

Pihak sekolah turut mengapresiasi inisiatif ini, menyebut kegiatan tersebut sebagai angin segar bagi dunia pendidikan di wilayah terpencil, sekaligus sebagai bentuk nyata perhatian negara melalui kehadiran TNI.

 

Di balik senjata dan seragam loreng, para prajurit Pasmar 3 membawa pesan penting: bahwa menjaga Indonesia bukan hanya soal pertahanan, tapi juga tentang membangun manusia Indonesia, bahkan dari pelosok terjauh sekalipun.

**Benksu