Home » Kembali Digelar, Solo City Jazz 2025 Jadi Simbol Kebangkitan Musik dan Budaya Solo

Kembali Digelar, Solo City Jazz 2025 Jadi Simbol Kebangkitan Musik dan Budaya Solo

Surakarta, Lensawarna.com – Kota Solo kembali berdenyut dengan alunan jazz. Gelaran Solo City Jazz 2025 sukses digelar di Pamedan Pura Mangkunegaran, Sabtu (27/9/2025), menghadirkan musisi lintas generasi yang memadukan nuansa jazz, pop, dan indie dalam satu panggung.

Event tahunan besutan C-Pro bersama Wenny Purwanti sebagai CEO ini kembali hadir setelah sempat vakum akibat pandemi dan erupsi Merapi. Tahun ini, Solo City Jazz mengusung semangat “Menambah Warna untuk Keindahan Solo,” menghadirkan suasana hangat dan jazzy di tengah kota budaya tersebut.

Kembali Digelar, Solo City Jazz 2025 Jadi Simbol Kebangkitan Musik dan Budaya Solo
Kembali Digelar, Solo City Jazz 2025 Jadi Simbol Kebangkitan Musik dan Budaya Solo

Gelaran dimulai sore hari dengan penampilan UTARA, band asal Solo yang comeback setelah lama vakum. Membawakan lagu-lagu seperti Ruang Lain, Lelah Langkahku, dan Hujan di Hatiku, mereka sukses membuka acara dengan nuansa nostalgia era 2000-an.

Selanjutnya tampil pianis muda Aditya Ong Quartet yang menghadirkan komposisi orisinal bernuansa eksperimental seperti Love, Live and Hope dan Think, Re-Think, Action. Setelah maghrib, giliran Sandhy Sondoro naik panggung membawakan sejumlah lagu hitsnya seperti Tak Pernah Padam dan Malam Biru yang membuat penonton ikut bernyanyi.

Malam semakin hangat dengan kehadiran Pung n Friends bersama Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani, yang ikut menyanyikan lagu Don’t Know Why milik Norah Jones. Tak ketinggalan, penyanyi legendaris Margie Segers juga tampil memukau lewat lagu Fly Me to The Moon dan Kesepian.

Suasana semakin meriah saat Float mengisi panggung dengan lagu-lagu andalan seperti Sementara dan Pulang. Antusiasme penonton memuncak ketika Efek Rumah Kaca (ERK) tampil sebagai penutup. Membawakan Kamar Gelap, Desember, hingga Cinta Melulu, ERK menutup malam dengan energi kuat yang memadukan nuansa indie, pop, dan jazz.

Gelaran tahun ini kembali menegaskan Solo sebagai kota yang ramah seni dan budaya. Melalui Solo City Jazz, musik bukan hanya hiburan, tapi juga sarana memperindah kota dan mempererat hubungan antargenerasi

Red Dons/ foto bonk )***‏

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *