Jakarta, LensaWarna.com– Perumda Pasar Jaya menepis isu yang menyebut harga sewa kios di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, melonjak hingga empat kali lipat pasca-revitalisasi. Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan telah menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
Menurut Agus, penetapan tarif sewa kios dilakukan melalui kajian komprehensif, melibatkan tim teknis, keuangan, serta hasil valuasi independen dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). “Tarif yang berlaku masih di bawah rekomendasi nilai pasar. Kami berupaya menjaga keseimbangan antara keberlanjutan operasional dan kemampuan pedagang,” ujarnya di Jakarta, Jumat (10/10).
Agus menegaskan, angka Rp425 juta yang beredar bukan tarif resmi. Nilai sewa yang ditetapkan adalah Rp403 juta untuk lantai dasar dan Rp351 juta untuk lantai satu untuk masa Hak Pemakaian Tempat Usaha selama 20 tahun.
“Pasar Jaya juga memberi diskon dan skema cicilan agar beban finansial pedagang lebih ringan. Ini bentuk keberpihakan kami terhadap para pedagang pasca-revitalisasi,” lanjutnya.
Perumda Pasar Jaya disebut telah menindaklanjuti aspirasi dari berbagai pihak, termasuk DPRD DKI Jakarta, Komisi B, Kemenko Polhukam, dan Ombudsman RI. Untuk menjaga transparansi, pihaknya juga akan membuka ruang dialog bersama pedagang guna mencari solusi terbaik secara terbuka.
“Seluruh proses kami jalankan sesuai Perda Nomor 3 Tahun 2018 dan Perda Nomor 7 Tahun 2018. Kami ingin memastikan kebijakan ini berpihak pada pedagang sekaligus menjaga tata kelola yang transparan,” tegas Agus.
Ia menambahkan, revitalisasi pasar merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas fasilitas, menciptakan lingkungan usaha yang lebih aman, nyaman, dan berdaya saing, sekaligus menjadikan pasar rakyat sebagai bagian penting dari ekosistem ekonomi Jakarta yang modern dan global.
Red Dons/foto Istimewa)***
