Jakarta, LensaWarna.com — Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Umammah, yang sejak 1 Mei 1975 berdiri sebagai lembaga pendidikan penghafal Al-Qur’an, kini memasuki babak baru setelah wafatnya pendiri sekaligus pengasuhnya, KH. Achmad Bachru Rozak, MA.
Pesantren yang berlokasi di Jl. Pertanian Selatan RT 14/03 No.14, Klender, Jakarta Timur, selama puluhan tahun dikenal sebagai pusat pendidikan tahfidz, serta memiliki unit pendidikan lain seperti Taman Kanak-Kanak (TK) dan beberapa jenjang pendidikan dasar lainnya.
Kepergian sang pendiri meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan para santri. Namun, perjuangan dan cita-cita beliau dipastikan tidak berhenti. Keluarga sepakat untuk melanjutkan pengelolaan pesantren, dan amanah tersebut kini diteruskan oleh putra sulungnya, Ahmad Raja Haykal.
Haykal menyampaikan bahwa sebelum wafat, ayahnya berpesan agar Pesantren Al-Umammah tetap menjadi rumah pendidikan yang menjunjung tinggi nilai keikhlasan. “Pesan Ayah, santri-santri yang mondok di Pesantren Al-Umammah harus tetap gratis, dan beliau ingin semua santri berhasil menjadi hafidz Qur’an,” ujar Haykal.
KH. Achmad Bachru Rozak, MA meninggalkan seorang istri, Nurul Laily, serta tiga anak: Ahmad Raja Haykal, Ahmad Zulfiqar Attaaj, dan Qayla Ashanty Rozak.
Dedikasi beliau terhadap pendidikan Al-Qur’an kini diteruskan keluarga sebagai bentuk penghormatan atas perjuangannya selama hampir lima dekade.
Pondok Pesantren Al-Umammah diharapkan terus menjadi tempat lahirnya generasi penghafal Al-Qur’an dan menjadi bagian penting dalam pembinaan akhlak serta pendidikan Islam di Jakarta Timur.
Red Dons)***
