Jakarta, LensaWarna.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar acara Sosialisasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana bersama mitra kerja di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Senen, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri oleh berbagai narasumber dan tokoh penting, di antaranya M. Yahya Zaini, SH (Anggota Komisi IX DPR RI), Marianus Mau Kuru, S.E., M.PH (Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat), dan Monika Y.P Ezeh (Ketua Subkelompok Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi DPPAPP Provinsi DKI Jakarta). Acara dimulai dengan registrasi, pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, serta pembacaan doa. Ketua Umum INKOWAPI sekaligus Founder SAHARA, Ir. Sharmila, M.Si, memberikan sambutan sebagai tuan rumah, membuka diskusi yang berfokus pada tantangan dan solusi untuk mengatasi stunting di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta. Dalam paparannya, Marianus Mau Kuru, S.E., M PH menegaskan bahwa Jakarta harus menjadi contoh dalam penurunan angka stunting di Indonesia. “Stunting bukan hanya masalah di daerah seperti NTT, tetapi juga di Jakarta. Untuk menurunkan angka stunting hingga nol, masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama”, katanya. Disoroti pula oleh Marianus Mau Kuru, S.E., M PH pentingnya fungsi keluarga dalam mencegah stunting melalui perencanaan yang baik. Hal ini meliputi fungsi agama, sosial, reproduksi, dan ekonomi yang saling berkaitan. “Untuk menghindari stunting, ada empat hal yang harus diperhatikan: jangan terlambat, terlalu cepat, terlalu sering, atau terlalu banyak melahirkan”, ujar Marianus Mau Kuru, S.E., M PH. Sementara itu Monika Y.P Ezeh melengkapi dengan pendekatan ABCDE sebagai langkah pencegahan stunting : A: Anak remaja putri perlu konsumsi vitamin penambah darah; ibu hamil wajib konsumsi zat besi setiap hari. B: Pemeriksaan rutin kehamilan untuk mendeteksi risiko sejak dini. C: Asupan makanan bergizi, terutama protein hewani, sangat penting untuk perkembangan otak dan tubuh anak. D: Orang tua perlu rutin membawa anak ke posyandu untuk imunisasi dan pemantauan tumbuh kembang. E: Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Selain itu, Monika Y.P Ezeh juga menegaskan pentingnya akses kontrasepsi dan perawatan kesehatan reproduksi untuk mendukung keluarga yang terencana dan mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sebagai penutup, acara diisi dengan pengundian doorprize dan sesi foto bersama para peserta dan narasumber. Dengan antusiasme yang tinggi, acara ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya program Bangga Kencana dan mendorong langkah konkret dalam menurunkan angka stunting di Jakarta. Acara Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Peran Keluarga Terencana Dalam Penurunan Stunting Di DKI Jakarta ini menjadi bukti nyata kolaborasi pemerintah, mitra kerja, dan masyarakat dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas melalui keluarga yang terencana. (dstaz; foto bkkbn) Post navigation Dukungan Penuh Warga Dan Tokoh Tanah Abang Untuk Pasangan Mas Pram-Bang Doel Pesan Dankormar Mayjen Mar Endi Supardi Untuk Prajurit Petarung di HUT ke-79 Korps Marinir