Jambi LensaWarna.com-, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi mengadakan kegiatan Sosialisasi dan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) terkait Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) bersama mitra kerja. Acara ini berlangsung di Aula Desa Sinar Gading, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi (07/09/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah narasumber penting, di antaranya Muktiani Asrie Suryaningrum, S.Sos, MPH (Penata Kependudukan dan KB Ahli Madya BKKBN Pusat), dr. Alphi Yusminanda, MAPS (Penata KKB Ahli Madya Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi), dan H. Abdaie, S.KM, M.KM (Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kabupaten Merangin). Turut hadir pula anggota Komisi IX DPR RI fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), H. Handayani, SKM., MPH, serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya H. Handayani, SKM., MPH menyatakan bahwa Komisi IX DPR RI fokus menangani persoalan stunting pada penghujung masa jabatan periode DPR RI 2019-2024. Menurutnya, upaya penurunan stunting harus sesuai harapan dan tidak sekadar menjadi rutinitas biasa.

Komisi IX DPR RI Bersama BKKBN Provinsi Jambi Gelar Sosialisasi Bangga Kencana Di Kabupaten Merangin

“Jika target penurunan stunting 14 persen tidak tercapai, paling tidak mekanisme dan roadmap yang telah disusun pemerintah berjalan dengan baik dan menghasilkan perubahan positif. Penanganan stunting ini menjadi fokus pembangunan nasional, dengan anggaran yang telah disiapkan cukup besar”, kata H. Handayani, SKM., MPH

Dalam sosialisasi ini, Muktiani Asrie Suryaningrum, S.Sos, MPH menekankan bahwa program Bangga Kencana BKKBN memiliki sasaran prioritas pada level keluarga yang memiliki peran strategis, terutama terkait dengan pertumbuhan penduduk yang seimbang, pembentukan keluarga berkualitas, serta percepatan penurunan stunting.

“Peran keluarga sangat penting dalam upaya mencapai pertumbuhan penduduk yang seimbang, serta dalam kontribusi keluarga berencana dan kesehatan reproduksi”, ujar Muktiani Asrie Suryaningrum, S.Sos, MPH.

Sementara itu, dr. Alphi Yusminanda,MAPS menyatakan bahwa penurunan stunting dapat tercapai melalui penundaan kehamilan menggunakan kontrasepsi yang sesuai, sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Penanganan Stunting.

“Stunting adalah kondisi yang sangat mengkhawatirkan jika tidak ada upaya yang memadai untuk menanganinya”, ucap dr. Alphi Yusminanda,MAPS.

Disampaikan pula oleh H. Abdaie, S.KM, M.KM, bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak anak dalam kandungan hingga usia dua tahun, masa yang menentukan apakah anak tersebut akan mengalami stunting atau tidak.

“Kami berharap melalui program sosialisasi ini dapat terwujud keluarga yang berkualitas dan penurunan stunting dapat tercapai sesuai harapan”, tegas H. Abdaie, S.KM, M.KM.

Menutup acara, H. Handayani, SKM., MPH mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini yang dinilainya sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama untuk masa depan anak-anak.

“Program ini melibatkan serangkaian kegiatan edukasi dan pendampingan untuk mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya peran keluarga dalam pembangunan nasional”, pungkas H. Handayani, SKM., MPH. (stanz; foto humas bkkbn)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *