Gus Syaifuddin,ME Santri Harus Menjadi Solusi Ditengah Masyarakat foto dok

Jakarta, LensaWarna.com– Gus Syaifuddin, ME menghadiri acara Haflah Akhirussanah sekaligus Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW “Pondok Pesantren Albushaeriyyah Jakarta”, di Jl. Gg Burung RT 08 RW 02 Pinangsia, Taman Sari Jakarta Barat, pada Minggu 19 Maret 2023.

Acara dihadiri langsung oleh Kyai Dede Nurdiansyah Shiddiq selaku pimpinan Pondok Pesantren Albushaeriyyah, Alhabib Ahmad Mujtaba bin Syahab robitoh Alawiyyah dan khodim majelis almuwasholah pusat Jakarta, KH Ahmad Samman S,Pd Mudier Perguruan Islam Manhalunnasylin Jakarta Pusat, Gus Syaifuddin ketua tanfidziyah PCNU Jakarta Pusat.

Dalam sambutannya, Gus Syaifuddin menyampaikan terkait hikmah dari peringatan Isra Mi’raj yang perlu dipahami oleh seluruh umat muslim.

Gus Syaifuddin,ME Santri Harus Menjadi Solusi Ditengah Masyarakat foto dok.
Gus Syaifuddin,ME Santri Harus Menjadi Solusi Ditengah Masyarakat foto dok.

Seperti diketahui, Isra dimaknai dengan perjalanan malam hari yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW dari Masjidil Haram (Makkah) menuju Masjidil Aqsa (Yerusalem).

Sementara, Mi’raj dimaknai dengan kenaikan Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa melewati langit ke 7 menuju Sidratul Muntaha.

Disamping menyampaikan hikmah Isra Mi’raj, Gus Syaifuddin juga menuturkan kepada santri Albushaeriyyah bahwa sebagai generasi muslim harus berkhidmat dalam menuntut ilmu.

Untuk selalu menjadi santri selamanya meski sudah lulus, santri tidak mengenal waktu karena predikat itu akan melekat dan pintar dan benar, banyak orang pintar tetapi tidak benar, karena tidak semua orang pintar itu benar.

Santri harus pintar dan benar, Santri harus menjadi solusi ditengah masyarakat, bukan menjadi masalah.

Santri dituntut tidak hanya memahami bidang agama saja, santri harus menjadi profesi lainnya seperti pengusaha, dokter ataupun pemimpin bangsa.

Berpegang kepada Ahlu sunna wal Jamaah an-nahdhiah agar tetap berpegang kepada aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah (ala NU) sebagaimana sudah menjadi doktrin ajaran di Pondok Pesantren.

Santri punya mimpi dan optimisme. Karena masa depan milik bagi mereka yang punya mimpi dan optimisme,” pesan dari Gus Syaifuddin. ( Mas Djo Arifin )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *