Jakarta, LensaWarna.com– Memberikan rumah alternatif bagi para pencipta lagu. Itulah salah satu alasan lahirnya Lembaga Manajemen Kolektif Transparansi Royalty Indonesia yang dideklarasikan pada Rabu, 23 Januari 2023. Tantangan ke depan makin sulit. Tentu akan makin mudah dan ringan jika dikerjakan bersama – sama. Lahirnya TRI tentu akan makin menyempurnakan adanya LMK lain. Sebab LMK TRI ini, misalnya, mau menerima pencipta lagu dari berbagai genre musik. Bukan hanya dangdut, pop dan Rock saja. Evie Tamala Potong Tumpeng Sebagai Tanda Bedrdirimya L:MK TRI Foto MRK Akan tetapi musisi daerah yang barangkali kesulitan menemukan rumah untuk bernaung, dapat mempercayakan karya – karyanya kepada TRI. Menurut Evie Tamala, sebagai Ketua Umum TRI, dirinya mendapat kepercayaan dari teman – teman pencipta yang telah melakukan meeting secara marathon untuk memikirkan nasib para pencipta agar bisa hidup lebih sejahtera. Tentu saja ini niat baik. “Kami mendapat mandat pada tanggal 10 November 2022 lalu, bertepatan dengan hari Pahlawan. Semoga langkah kita pun benar – benar bermanfaat buat para pencipta lagu yang tergabung di bawah TRI,” tutur pelantun lagu ‘Selamat Malam’ ini. Evie Tamal,a bersama Pengurus LMK TRI Foto MRK Masih menurut Evie Tamala, yang menarik dari TRI hampir sebagian besar pengurus intinya adalah wanita, Wakil Ketua dijabat oleh Melinda Susilarini lebih popular Mel Shandy, Sedangkan untuk Sekretaris Jendral dijabat oleh pedangdut Mardiana Bugis lebih populer dengan nama Nana Mardiana dan wakilnya adalah Hetty Mulyati lebih populer dengan nama Hetty Soendjaya. Bendahara dijabat oleh penyanyi Endang Triswati, dan wakilnya adalah Mawar Simanjuntak dan Juwita Tina Kana. “Sementara untuk dewan pengawas semua laki laki. Bukan bermaksud mempersoalkan gender, tapi semoga komposisi yang unik ini membuat TRI menjadi kerja lebih efektif,” harap penyanyi bernama asli Cucu Suryaningsih Evie Tamala ini. Evie Tamala bersama jajarannya telah melakukan berbagai pertemuan untuk menggali persoalan dan hambatan. Dan setelah mengetahui di mana letak inti masalahnya akan dicoba diaplikasikan di dalam LMK TRI ini. “Kita akan memasuki masa yang serba canggih. Terutama di bidang digital. Sementara, perangkat hukum serta aturan main belum sepenuhnya bisa dipahami dan kadang belum ada aturan mainnya. Sebuah karya musik untuk saat ini bisa diputar di berbagai wahana. Yang jumlahnya makin lama makin banyak. Nyaris tak terhitung. Dulu, barangkali mendengarkan musik melalui Piringan Hitam, Kaset, CD, DVD, TV Radio, konser, sekarang medianya bertambah banyak lagi,” tutur Evie Tamala. Akan tetapi Evie tak mau berjanji muluk – muluk, yang terpenting apa yang direncanakan bisa diwujudkan, Apa rencana dan tugas dari TRI? Tentu saja sesuai amanat dari anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. “TRI ini, mempunyai maksud dan tujuan di bidang kemanusiaan. Bentuk kegiatannya apa? Menarik dan menghimpun royalty setelah terkumpul kemudian mendistribusikan royalty kepada yang berhak. Dalam menjalankan tugas itu tentu ada proses audit dan administrasi yang seksama. Sehingga dengan itu berharap para pencipta yang berada di dalam TRI menjadi meningkat kesejahteraannya, papar Evie Tamala. Dengan adanya deklarasi LMK TRI ini, Evi Tamala dan para pengurus tentu berharap dukungan dari berbagai pihak agar TRI bisa melakukan fungsinya dengan baik Post navigation ‘ Kumaha Aing ‘ Itulah Rilis Single Wali Band Berbahasa Sunda