Jakarta, LensaWarna.com-, Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci utama dalam pembangunan bangsa, oleh pembangunan sumber daya manusia menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia untuk menuju Generasi Emas 2045. Stunting menjadi ancaman serius bagi Indonesia untuk mewujudkan generasi emas 2045 jika tidak ditangani dengan baik dari sekarang. Indonesia sendiri pada 2045 akan mendapat bonus demografi dimana penduduk produktif diprediksi akan mencapai dua kali lipat daripada penduduk dengan usia anak dan lanjut usia.

Pengentasan stunting di Indonesia bukan hanya tugas pemerintah saja, masyarakat memiliki peran penting dalam mempersiapkan generasi masa depan Indonesia yang terbebas dari stunting demi mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045.

Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus tanpa henti melakukan Kegiatan Sosialisasi dan Kie Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Di Provinsi DKI Jakarta untuk mencegah dan menurunkan angka stunting dalam rangka mempersiapkan para generasi muda Indonesia yang berkualitas, berkompeten, dan berdaya saing tinggi (Generasi Emas 2045).

Dian Istiqomah, S.Kep Anggota Komisi IX DPR RI Ingin Pola Pikir Masyarakat Dirubah Untuk Cegah Dan Turunkan Angka Stunting

Dengan mengambil lokasi di Centro Futsal, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Kota Administrasi Jakarta Barat pada hari           Sabtu, 8 Juni 2024 dilaksanakan Kegiatan Sosialisasi dan Kie Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Provinsi DKI Jakarta dengan pemberi materi Dian Istiqomah, S.Kep (Anggota Komisi IX DPR RI), Dr. Indra Murty Surbakti, MA (Direktur Kerjasama Pendudukan Kependudukan BKKBN Pusat), Drs. Darwoto, M.Si (Plh Kabid PPKB dan Sekretaris Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta), dan Dra. Aswarni, M.Si (Kepala Suku Dinas DPPAPP Kota Adm Jakarta Barat Prov. DKI).

Disampaikan oleh Dian Istiqomah, S.Kep bahwa apabila kita pelajari lebih lanjut mengapa tidak turun-turun ini angka stunting ?, apabila turun pun kemudian naik lagi angkanya. Umumnya turun angka stunting karena umur anak sudah lepas dari umur yang dibatasi untuk stunting, jadi telah melewati umur yang telah ditentukan, padahal anak itu stunting,

“Kemudian ada penambahan angka dimana berarti ada kelahiran baru, dan kelahiran baru ini seperti apa ?. Yaitu kelahiran baru yang menghasilkan generasi stunting dan ini yang menjadi masalah utamanya”, ujar Dian Istiqomah, S.Kep.

Dian Istiqomah, S.Kep Anggota Komisi IX DPR RI Ingin Pola Pikir Masyarakat Dirubah Untuk Cegah Dan Turunkan Angka Stunting

Ditambahkan oleh Dian Istiqomah, S Kep, beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting yaitu kondisi ibu, kondisi bayi dan balita, serta kondisi sosial ekonomi dan lingkungan. Kondisi kesehatan dan gizi ibu selama masa kehamilan sangat berpengaruh terhadap kesehatan janin. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap jenis zat yang dimakan oleh seorang ibu selama masa kehamilannya akan terserap oleh janin yang dikandungnya.

“Kembali lagi kepola pikir masyarakatnya yang harus kita rubah dan kita harus melibatkan tokoh masyarakat seperti RT dan RW selain itu juga Kelompok Data Wisma (Dawis). Untuk kader-kader Dawis apabila ada bantuan apapun dari pemerintah tolong untuk masalah stunting agar segera bergerak dan mensosialisasikan kepada masyarakat. Sebagai contoh bila suatu keluarga mendapat bantuan ikan, telor, dan susu, jangan sampai barang-barang tersebut bisa pindah ke warung. Ini menjadi tugas kader Dawis untuk melototi dan tongkrongi agar barang-barang tersebut di konsumsi oleh keluarga tersebut bukan barang-barag bantuan tersebut pindah ke warung”, tutur Dian Istiqomah S Kep.

Ditegaskan oleh Dian Istiqomah S Kep bahwa tujuan dari hal tersebut adalah agar bantuan tersebut digunakan sesuai dengan manfaat dan tujuannya yaitu untuk pemenuhan gizi keluarga. Dimana salah satu cara mencegah dan menurunkan angka stunting adalah pemenuhan asupan gizi bagi keluarga terutama kepada anak-anak dan remaja.

Dian Istiqomah, S.Kep Anggota Komisi IX DPR RI Ingin Pola Pikir Masyarakat Dirubah Untuk Cegah Dan Turunkan Angka Stunting

“Jadi tolong untuk merubah pola pikir masyarakat yang dimulai dari lingkungan masyarakat masing-masing. Bila targetnya tidak dicapai bagaimana mungkin kita bisa mencegah dan murunkan angka stunting dan bagaimana kita bisa melahirkan atau menciptakan generasi emas pada tahun 2045”, tegas Dian Istiqomah S Kep.

Sebagai penutup Dian Istiqomah S Kep mengatakan generasi kita kedepan harus menjadi anak-anak yang hebat yang bisa bersaing dengan pendatang-pendatang asing. “Menjaga dan menurunkan angka stunting itu harus dan penting, oleh karena itu ada satu pantun …. Ikan Sepat, Ikan Gabus …. Cakeeeeppp …. Lebih Cepat Lebih Bagus”, pungkasnya. (donz; foto humasbkkbn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *