Brebes LensaWarna.com-, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah melaksanakan Kegiatan Sosialisasi, Advokasi dan KIE Bangga Kencana serta Percepatan Penurunan Stunting bersama Mitra Kerja pada hari Minggu, tanggal 08 September 2024 bertempat di Hotel Grand Dian Bumiayu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Dalam acara Kegiatan Sosialisasi Dan KIE Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja Di Provinsi Jawa Tengah nampak hadir Drs. Akhmad Ma’mun, M.Si (Kepala Dinas DP3AP2KB Kabupaten Brebes), Dra. Farida Sumarlin (Ketua Tim Ketahanan Keluarga dan Stunting BKKBN Provinsi Jawa Tengah), Drs. Bambang Wijonarko, M. Sc (Widyaiswara Ahli Madya BKKBN Pusat) dan melalui zoom Hj. Nur Nadlifah, S.Ag., M.M (Anggota DPRRI Komisi IX), sebagai narasumber dan penyaji materi. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mendukung upaya pembinaan dan penggarapan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting diwilayah masing-masing. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak dan 6,1 juta anak di Indonesia mengalami gejala stunting (data SSGI-2022). Kepala Dinas DP3AP2KB Kabupaten Brebes, Drs. Akhmad Ma’mun, M.Si mengatakan bahwa jumlah Stunting di Brebes masih cukup tinggi. Dengan kondisi tersebut, dirinya mengajak kepada seluruh warga Brebes untuk bersama-sama menurunkan angka Stunting agar anak-anak yang lahir tidak mengalami masalah di kemudian hari. “Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Provinsi Jawa Tengah sebesar 20,8 persen. Angka itu masih sedikit rendah daripada rata-rata nasional tahun 2022 sebesar 21,6 persen”, ujar Drs. Akhmad Ma’mun, M.Si. Sementara itu Ketua Tim Ketahanan Keluarga dan Stunting BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Dra. Farida Sumarlin mengungkapkan untuk menjadikan penduduk Indonesia berkualitas sulit terwujud jika pertambahan jumlah penduduk tidak dibarengi dengan kualitas penduduk, maka akan jadi beban negara. Oleh karena itu diperlukan program Keluarga Berencana (KB) dimana Siklus kehidupan yang menerapkan keluarga berencana. “Pentingnya KB untuk menghindari stunting karena Angka stunting di Indonesia masih rawan. Stunting adalah gagalnya tumbuh kembangnya anak di periode 1000 hpk, Gagal tumbuh tidak hanya secara fisik namun juga secara berkembang dengan kondisi kognitif sehingga tidak dapat bersaing dengan negara lainnya. Mari kita wujudkan zero stunting di Kabupaten Brebes”, jelas Dra. Farida Sumarlin. Widyaiswara Ahli Madya BKKBN Pusat, Drs. Bambang Wijonarko, M. Sc menyampaikan pemahaman remaja khususnya calon pengantin dalam penanganan stunting sangat penting. Agar calon pengantin dapat merencanakan kehidupan setelah menikah dengan baik agar calon anaknya dapat terhundar dari stunting dengan memperhatikan gizi makanan untuk menghindari gejala stunting. “Sampaikan kepada anggota keluarga di rumah tentang stunting, pencegahan stunting di 1000 HPK (masa hamil sampai baduta) dengan asupan gizi, menjaga kebersihan. Pengaturan jarak kelahiran dan jumlah anak, serta pembinaan remaja dan keluarga. Intervensi bagi calon pengantin (catin) meliputi skrining, edukasi, dan pendampingan untuk memastikan kesiapan menikah dan hamil dalam kondisi ideal”, kata Drs. Bambang Wijonarko, M. Sc. Terakhir Drs. Bambang Wijonarko, M. Sc berpesan jika sudah terlanjur stunting maka akan jadi beban keluarga. Oleh karenanya perlu Stimulasi dengan ikut KB dengan mkjp, Datang ke BKB untuk mengetahui apa itu stunting, cara mencegah stunting, menyadarkan ayah untuk tidak merokok, asupan gizi, cara menjalin suami dan isteri untuk mengasuh anak. (triyadi; foto humasbkkbn) Post navigation Komisi IX DPR RI Bersama BKKBN Provinsi Jambi Gelar Sosialisasi Bangga Kencana Di Kabupaten Merangin H. Handayani, SKM., MPH Jadi Pemateri Sosialisasi KIE Program Bangga Kencana Di Desa Pulau Tujuh Fokus Tekan Stunting